Lompat ke konten
BerandaHardwareApakah Ultrabook? Review Spesifikasi Sebuah Laptop Bisa dikatakan ‘Ultrabook’

Apakah Ultrabook? Review Spesifikasi Sebuah Laptop Bisa dikatakan ‘Ultrabook’

Pada akhir pertengahan 2011, kata ‘Ultrabook’ mulai diperdengarkan dari berbagai perusahaan sebagai sistem komputer Laptop terbaru. Lalu, pada CES 2012, Ultrabook menjadi salah satu produk yang diumumkan oleh berbagai perusahaan dan menawarkan beberapa model yang akan dirilis tahun ini. Tetapi, apa sih sebenarnya Ultrabook? Kali ini, Windowsku akan mencoba membahasnya secara lengkap untuk pembaca setia Windowsku.

Pertama, Ultrabook bukanlah sebuah merek atau kategori baru dalam sistem perkomputeran. Secara teknik, Ultrabook hanyalah sebuah kata ‘trademark’ dari Intel yang digunakan untuk menyatakan beberapa fitur dari komputer berbasis laptop. Mungkin, anda pernah mendengar Intel pernah menggunakan nama Centrino, tetapi sekarang Intel menggunakan nama Ultrabook. Karena terkesan lebih dimengerti. Ultrabook ada karena ingin membuat produk yang setara dengan MacBook Air. MacBook Air sendiri adalah komputer Apple sangat tipis dan sangat populer.
Di Ultrabook, ada beberapa fitur yang laptop tersebut harus miliki, agar bisa dikatakan sebagai Ultrabook. Hal pertama adalah laptop tersebut harus tipis. Tentu saja, tipis merupakan aspek utama dari sebuah ultrabook. Tebal dari Ultrabook tidak akan sampai 1 inch.
Berdasarkan fitur tekniknya, Ultrabook harus memiliki fitur Intel Rapid Start, Intel Smart Response, dan Intel Smart Connect. Tentu saja, sebuah Ultrabook harus memiliki prosesor Intel. Untuk itu, semua ultrabook yang anda jumpai, tidak akan ada yang menggunakan prosesor AMD. Tetapi, apakah fungsi dari fitur-fitur yang saya sebutkan diatas?
Kita mulai dari Intel Rapid Start. Ini adalah mekanisme esensial agar sebuah laptop bisa kembali dari mode ‘sleep’ atau ‘hibernate’ menjadi OS yang siap digunakan dalam waktu kurang dari 5 detik. Hal ini bisa terjadi karena melakukan metode low power, atau menggunakan sedikit energi dan akan mudah untuk mengembalikan data-data sebelum di sleep atau di hibernate. Metode ini merupakan aspek penting dan memungkinkan laptop tetap memasuki mode tersebut untuk waktu yang lama. Intel memperkirakan laptop tersebut dapat melakukan mode tersebut selama 30 hari sebelum laptop tersebut membutuhkan cas.
Intel Smart Response Technology adalah fitur lain yang membuat performa semakin tinggi dari sebuah Ultrabook. Teknologi ini mengambil file yang sudah digunakan dan menaruhnya di media yang cepat, seperti Solid State Drives (SSD). Dengan begitu, performa Ultrabook semakin meningkat. Tetapi, ada sebuah perusahaan yang menggabungkan SSD dengan HDD tradisional. Alasannya untuk menekan harga laptop tersebut Sehingga, OS akan diinstall di SSD dan file lainnya ditaruh di HDD. Hal itu dinamakan hybrid hard drives. Namun, karena hal itu bukan merupakan definisi dari Ultrabook, laptop tersebut tidak bisa dikatakan Ultrabook. Contohnya adalah Samsung Series 9 yang memiliki hybrid hard drives.
Lalu, teknologi yang terakhir adalah Intel Smart Connect yang ditujukan biasanya ke Tablet. Secara teorinya, sebuah tablet tidak pernah mati, dan tablet biasanya masuk ke mode sleep. Dalam mode ini, tablet tetap menggunakan beberapa energi dan fungsi agar tetap update. Jadi, ketika layar dan tampilannya mati, hardwarenya masih berjalan dan menggunakan sedikit energi. Agar tablet dapat memperbaharui E-mail anda, news feeds, dan jejaring sosial. Dengan Intel Smart Connect, hal itu diterapkan pula di Ultrabooknya. Tetapi, fitur ini tidak semua Ultrabook memilikinya, hanya beberapa saja yang memilikinya.
Lalu, ada fitur lain yang harus dimiliki oleh sebuah Ultrabook. Ultrabook harus bisa hidup tahan lama. Laptop biasanya hidup selama 4 jam sekali cas. Sebuah Ultrabook harus bisa lebih dari itu, tetapi tidak ada spesifikasi pasti berapa lama Ultrabook dapat hidup. Tetapi seharusnya sebuah Ultrabook dapat berjalan selama 10 jam, sama seperti Netbook dan Tablet. Performa juga merupakan hal utama pada Ultrabook. Tentu saja, Ultrabook bukan pengganti komputer desktop. Namun, Ultrabook diharapkan cukup untuk bisa menggunakan beberapa aplikasi yang berat.
Terakhir, Intel juga memikirkan masalah harga untuk sebuah Ultrabook. Intel mempunyai tujuan agar Ultrabook memiliki harga kurang dari $1000 atau sekitar Rp. 9.700.000. Hal ini tentu saja sangat sulit untuk sebuah perusahaan PC. Karena dengan berbagai keunggulan dari Ultrabook, harga seperti itu belum tentu cukup untuk menutup biaya produksi.
Kesimpulan
 
Apakah Ultrabook itu sebuah kategori baru dari Laptop? Tidak, Ultrabook hanyalah peningkatan dari sebuah Laptop. Ultrabook menjadi sebuah gadget yang ultra tipis dan menawarkan performa tinggi dan memiliki kesan premium dan harga yang pas bagi konsumen. Tentu saja, tujuan utama Ultrabook adalah untuk mendorong konsumen untuk membeli Ultrabook daripada Tablet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *