Pernahkah anda mendengar Page File? Page file di dalam Windows berguna untuk menyimpan data yang tidak bisa disimpan di dalam Random Access Memory (RAM). Ketika RAM mulai penuh, Windows secara otomatis menyimpan beberapa data ke Page File. Page file sendiri disimpan di dalam harddisk anda. Ini artinya, data yang disimpan di Page File lebih lama untuk diakses dibandingkan melalui RAM.
Beberapa orang salah mengartikan page file. Mereka mengatakan bahwa page file yang menyebabkan Windows melambat, karena data itu disimpan di dalam page file, tidak di RAM.
Cara kerja Page File di Windows
Di kalangan geek komputer, ada beberapa sebutan untuk Page file. Jika anda ahli di bidang komputer, mungkin anda menyebutnya swap file, pagefile, atau paging file. Itu semua sama saja dengan page file dan page file disimpan di C:pagefile.sys secara default. Anda tidak bisa melihat file tersebut, karena file tersebut disembunyikan oleh Windows, agar anda tidak merubahnya secara tidak sengaja. Namun, anda bisa menampilkannya dengan menghilangkan opsi “hide protected files” di folder options.
 |
| Folder Options untuk menampilkan file yang disembunyikan |
Jika anda sudah memilih “Show hidden files, folders, and drives” dan menghilangkan tanda centang “Hide protected operating system files”, maka file pagefile.sys terlihat di C:pagefile.sys.
Tentu saja anda mengetahui fungsi RAM bukan? RAM berfungsi untuk menyimpan data-data program yang berjalan. Kenapa menyimpan di RAM dan bukan di harddisk? Karena mengakses data melalui RAM lebih cepat daripada harddisk. Sebagai contoh, ketika anda membuka Microsoft Word, semua file Microsoft Word yang bersangkutan akan masuk ke RAM. Ketika anda mengetik, menggunakan menu, dan aktifitas lainnya di Microsoft Word akan disimpan di RAM. Proses ini jauh lebih cepat dibandingkan diakses melalui harddisk anda.
Tidak hanya Microsoft Word, semua program yang berjalan akan disimpan di RAM tanpa terkecuali. Jadi RAM sangatlah penting untuk komputer anda.
RAM sendiri memiliki batas data yang dapat disimpan. Sebagai contoh anda memiliki RAM 2 GB, maka data yang dapat disimpan tidak bisa lebih dari 2 GB. Ketika Windows tidak dapat lagi menaruh data di RAM, secara otomatis Windows akan membuat page file di harddisk. File ini merupakan memori virtual (Virtual Memory). Ketika Windows menyimpan data disana dan membacanya kembali, tentu saja hal itu lebih lambat daripada melakukannya lewat RAM. Page file merupakan memori cadangan di Windows ketika RAM sudah penuh.
Setelah RAM mulai penuh, Windows akan mencoba memindahkan beberapa data ke page file. Data yang biasanya dipindahkan adalah program yang cukup lama anda tidak gunakan. Misalnya saja, ketika anda melakukan minimize terhadap program. Program itu akan disimpan ke page file, karena belum anda akses. Ketika anda mulai menggunakan program yang anda minimize tadi, mungkin akan memakan waktu cukup lama agar program tersebut dapat digunakan.
Mengatur Page File
Anda dapat mengatur page file di Windows sesuai kemauan anda. Caranya adalah klik Start dan ketik “Advanced system settings” dan tekan enter.
Lalu, klik “Settings” pada bagian ‘Performance’.
Klik tab ‘Advanced’ dan klik ‘Change’ pada bagian ‘Virtual Memory’.
Secara otomatis, Windows akan mengatur seberapa banyak page file yang dibutuhkan. Namun, jika anda ingin mengaturnya sendiri, anda bisa menghilangkan tanda centang di “Automatically manage paging file size for all drives” dan aturlah sesuai keinginan. Selain itu, Windows juga memberikan rekomendasi seberapa besar page file yang dibutuhkan pada bagian “Total paging file size for all drives”.
Kesimpulan
Ada berbagai cara yang Windows lakukan agar komputer anda jadi lebih cepat dan salah satunya adalah paging file. Yang harus perlu lakukan adalah mengetahui fitur-fitur tersebut, agar anda tepat menggunakannya. Tentu saja, Windowsku akan membantu anda dalam melakukannya. Jadinya, tetap kunjungi Windowsku, Pusat Informasi Komputer dan Windows.