Banyak sekali informasi berkeliaran di internet. Tentu ada yang benar dan juga ada yang salah. Artikel ini akan mencoba membahas apa saja mitos dan kesalahpahaman tentang mengisi daya smartphone yang bisa saja masih Anda percayai dan lakukan. Artikel ini juga menjawab beberapa pertanyaan yang mungkin Anda miliki dan membantu Anda memiliki kebiasaan yang aman dalam mengisi daya smartphone.
1. Anda tidak boleh mengisi daya smartphone semalaman
Mitos ini saya rasa adalah mitos yang paling banyak dipercayai oleh banyak orang. Tidak ada risiko dalam mengisi daya semalaman. Ponsel Anda tidak akan kelebihan daya, tidak merusak baterai, tidak merusak charger, dan bahkan tidak akan menyebabkan kebakaran. Tentu asumsi ini jika Anda memiliki charger dan baterai yang asli atau memiliki merek.
Ponsel modern memiliki baterai lithium dengan perangkat khusus yang dapat menghentikan pengisian daya jika baterai sudah terisi penuh. Namun, efek samping jika ponsel Anda terus diisi daya secara konstan setiap malam adalah suhu ponsel yang meningkat.
Suhu adalah musuh utama smartphone karena suhu berlebih dapat merusak komponen jika suhu lebih itu terjadi cukup lama. Tidak hanya mengisi daya, bermain game yang berat sehingga menyebabkan suhu naik pun juga tidak baik.
Secara teknis, pengisian daya semalaman tidak menyebabkan ponsel Anda rusak. Saran saya di sini adalah ketika Anda ingin mengisi daya smartphone semalaman, silakan lepas casing ponsel Anda agar panas bisa menyebar dengan baik dan tidak terkumpul di ponsel. Kemudian, pastikan Anda mengisi daya semalaman ini tidak terlalu sering untuk memperpanjang masa pakai ponsel Anda.
2. Jangan menggunakan smartphone ketika mengisi daya
Ini tidak benar, Anda bisa menggunakan smartphone Anda ketika sedang mengisi daya. Seperti sebelumnya, pastikan charger dan baterai yang Anda miliki dibeli dari merek yang terpercaya dan asli. Jika tidak, tentu menggunakan smartphone dalam keadaan mengisi daya menjadi berbahaya.
Walau mungkin Anda pernah membaca ada smartphone yang meledak ketika digunakan, hal ini terjadi karena menggunakan charger palsu atau komponen lainnya yang tidak sesuai standar.
Dan sama juga seperti sebelumnya, menggunakan smartphone ketika mengisi daya menyebabkan suhu ponsel lebih cepat naik. Jika dirasa ponsel Anda sudah terlalu panas ketika digunakan, apalagi ketika Anda bermain game sambil mengisi daya, silakan stop mengisi daya. Alangkah baiknya jika ponsel Anda panas, silakan matikan ponsel Anda agar ponsel bisa mengisi daya dengan suhu yang lebih rendah.
3. Anda harus mengisi daya ketika ponsel sudah benar-benar mati
Ini juga tidak benar, silakan Anda mengisi daya kapan pun Anda mau.
Bahkan semakin sering Anda mengisi daya walau baterai belum ada indikator merah, semakin baik. Ini dikarenakan baterai lithium-ion memiliki keterbatasan siklus pengisian. Pengisian daya dari 0 ke 100 persen, akan mengurangi jumlah siklus pengisian daya.
Berdasarkan artikel dari Beebom, iPhone memiliki siklus pengisian sebanyak 500. Dari artikel tersebut, ketika siklus pengisian sudah mencapai angka tersebut, kapasitas baterai akan menurun sebanyak 20%. Tentu hal ini tergantung penggunaan.
Kesimpulannya, jika Anda mengisi dari 0 ke 100 secara konstan sebanyak 500 kali, maka kapasitas baterai akan berkurang. Mengisi baterai sesering mungkin akan memperpanjang masa pakai baterai Anda dan tidak mengurangi siklus pengisian secara signifikan.
4. Berbahaya jika menggunakan charger yang tidak sesuai merek smartphone
Ini juga adalah mitos. Anda bisa menggunakan charger merek apa saja. Misalnya Anda memiliki charger Oppo yang dipakai di Xiaomi, hal ini tentu tidak mengapa. Bahkan, merek charger lain seperti Ugreen, Robot, Prolink bisa Anda gunakan walau produsen ini tidak memproduksi smartphone.
Yang berbahaya adalah ketika Anda menggunakan charger atau baterai KW karena produk seperti ini tidak melalui serangkaian tes yang ketat, sehingga keamanannya kurang baik.
5. Tidak apa-apa menghidupkan smartphone selama 24/7, 364 hari
Ini juga tidak baik. Smartphone sebenarnya bisa dikategorikan sebagai komputer karena memiliki prosesor, RAM, tempat penyimpanan data, dan komponen lainnya yang sama seperti komputer. Dan karena seperti komputer, smartphone Anda juga perlu untuk dimatikan.
Namun, komponen smartphone memang di desain untuk digunakan terus menerus, sehingga Anda hanya perlu mematikannya setidaknya 2 minggu sekali untuk memperpanjang masa pakainya. Saran saya adalah ketika Anda mengisi daya, Anda bisa mematikan sementara. Melakukan restart atau memulai ulang smartphone pun sangat direkomendasikan untuk meningkatkan performanya.
6. Tidak aman jika charger dibiarkan tercolok di stop kontak
Ini juga mitos, asalkan seperti sebelumnya bahwa charger yang Anda gunakan adalah merek yang terpercaya. Namun, membiarkan charger tercolok memiliki bahaya tersendiri jika misalnya ada bayi Anda yang memegangnya. Hal ini tentu juga berlaku untuk perangkat listrik lainnya. Tapi bagi fisik charger itu sendiri, tidak ada efek negatifnya jika dicolok di stop kontak.
Tapi perhatikan juga, apakah charger jika dibiarkan di stop kontak, apakah ada panas yang muncul? Jika iya, silakan lepas charger-nya atau ganti dengan yang baru karena seharusnya tidak terjadi seperti itu. Dan walau kecil, charger yang tercolok juga memakan daya listrik walau tidak mengisi daya smartphone.
Semua mitos dan kesalahpahaman mengisi daya smartphone sudah terjawab!
Teknologi semakin lama semakin canggih. Bahkan, Anda tidak perlu lagi menunggu lama ketika mengisi daya karena sudah ada teknologi yang dapat mengisi daya smartphone hingga 100% dalam kurun waktu kurang lebih 30 menit saja. Walau teknologi ini belum terimplementasi di banyak ponsel, lambat tapi pasti, kita semua pasti bisa merasakan teknologi tersebut.
Teknologi seperti itu membuat kita lebih nyaman dan tidak perlu khawatir lagi mengenai bahaya dalam melakukan hal-hal sepele dalam mengisi daya. Lalu, bagaimana menurut Anda artikel berbagai mitos dan kesalahpahaman mengisi daya smartphone ini? Yuk berikan komentar Anda di bawah ini.