Mungkin, pembaca pernah mendengar Data Encryption, tapi tidak tahu lebih jelas akan hal itu. Tapi, Windowsku akan menjelaskannya untuk pembaca. Sehingga, pembaca dapat lebih mengerti tentang Data Encryption. Mari kita simak penjelasannya.
Pengertian Data Encryption
Data Encryption adalah sebuah proses, dimana “plaintext” atau bentuk dasar dari data, dirubah menjadi “ciphertext”, atau data yang sudah diberikan sandi, sehingga data tersebut tidak bisa dibaca. Proses tersebut lebih singkat dinamakan “Encryption”. Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan kesuksesan yang beragam.
Ada beberapa data encryption terbaik bisa bertahan bertahun – tahun, sedangkan ada yang bisa dibobol hanya dalam hitungan menit atau detik. Tentu saja, pada jaman sekarang, Data Encryption diperlukan untuk melindungi data kita yang penting.
“plaintext” atau data yang bisa dibaca itu dirubah pada proses Data Encryption, sehingga data tersebut hanya bisa dibaca oleh seseorang yang memiliki kuncinya. Salah satu cara simpel dari Data Encryption adalah penggantian huruf. Caranya adalah dengan mengganti huruf dalam kata tersebut menjadi huruf lainnya. Sebagai contoh:
- Saya memiliki kata “Komputer”. Dengan proses Data Encryption, huruf “K” dirubah menjadi “Z”, huruf “M” dirubah menjadi “Y”, huruf “T” dirubah menjadi “L”, dan begitu seterusnya.
Tentu saja, hanya orang yang memiliki kunci seperti ini yang dapat membuka datanya. Tapi, cara ini sangat mudah sekali ditebak oleh kebanyakan orang. Dengan metode yang lebih rumit, data kita dapat diamankan.
Jenis Data Encryption
Seperti penjelasan sebelumnya, Data Encryption dapat dilakukan dengan metode penggantian huruf. Tapi, itu terlalu simpel. Pada awalnya, 64-bit Encryption adalah enkripsi yang tergolong kuat, tetapi itu ternyata salah setelah enkripsi 128-bit muncul pada publik. AES (Advanced Encryption Standard) adalah standar terbaru, karena dilindungi metode enkripsi 256-bit.
Data Encryption sebenarnya terdiri dari 2 kategori, yaitu symmetric dan asymmetric. AES, DES, dan Blowfish merupakan metode Data Encryption yang menggunakan algoritma symmetric. Tiap sistem menggunakan kunci dimana kunci tersebut dimiliki oleh si pemilik data dan juga program Data Encryption. Kunci ini memiliki kemampuan untuk encrypt dan decrypt data.
Sedangkan asymmetric digunakan dalam metode RSA, sepasang kunci akan dibuat, yaitu private key dan public key. Public key bisa diketahui oleh semua orang dan berfungsi untuk meng-enkripsi data yang akan dikirim ke pemiliknya. Setelah pesannya dienkripsi, hanya bisa di decrypt oleh sang pemilik data, karena dia memiliki Private key.
Kesimpulan
Mengamankan data adalah sesuatu yang harus kita lakukan jika kita tidak mau data kita diambil oleh seseorang. Mengandalkan teknologi Data Encryption adalah solusi yang tepat. Tanpa teknologi ini, semua data pastinya gampang sekali untuk diambil oleh orang lain.