Kita semua tahu bagaimana Android saat ini telah merajai pasar smartphone, bukannya hanya di Indonesia namun di seluruh dunia. Mengetahui apa itu Android secara lengkap mungkin perlu kita ketahui agar menjadi referensi ketika anda berencana membeli smartphone Android. Mengingat Android begitu luas secara penggunaan dan banyak vendor yang menggunakannya.
Apa itu Android?
Android adalah sebuah sistem operasi yang dirancang oleh Google yang berbasiskan kernel Linux dan berbagai perangkat lunak Open Source lainnya serta biasa digunakan untuk perangkat dengan layar sentuh seperti smartphone dan tablet.
Walau Android adalah milik Google, Google tidak memungut biaya bagi siapapun yang ingin menggunakan Android karena Android adalah perangkat lunak open source. Hal ini sangat bertolak belakang dengan sistem operasi Windows 10 Mobile milik Microsoft, dimana perusahaan harus membayar royalti jika ingin menggunakan sistem operasi tersebut. Sedangkan iOS milik Apple hanya bisa digunakan di perangkat iPhone dan iPad saja dan Apple tidak merilisnya untuk perangkat lain.
Oleh karena itu, banyak sekali pihak atau perusahaan yang menggunakan sistem operasi Android. Jika anda bertanya, apa keuntungan yang di dapatkan Google dari Android? Google hanya mendapatkan keuntungan jika ada perusahaan yang mengunggah aplikasi mereka ke Play Store maupun iklan yang ada ketika anda menggunakan aplikasi atau game. Misalnya saja anda bermain Subway Surfer, tentu anda bisa melihat iklan disana.
Sejarah singkat
Pada awalnya, Android ditargetkan untuk digunakan untuk perangkat kamera digital. Namun, sang pembuat Android yang terdiri dari Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White berpendapat bahwa pasar untuk kamera digital tidaklah begitu besar, sehingga penggunaan Android diubah menjadi smartphone.
Pada tahun 2004, Android dipasarkan sebagai saingan untuk smartphone berbasis Symbian dan Windows Mobile. Namun, perusahaan kesulitan dalam mencari investor. Namun, Android berhasil mendapatkan tambahan dana sebesar $10.000 dari Steve Perlman yang saat itu ingin membantu Andy Rubin.
Pada bulan Juli 2005, Google mengakuisisi Android Inc. dengan mahar sebanyak $50 juta. Pendiri-pendiri Android seperti Andy Rubin dan lainnya juga ikut bergabung dengan Google dan memimpin proyek Android ini. Saat itu, berbagai media memberitakan bahwa Google pada akhirnya berkompetisi juga dalam perangkat smartphone dengan dibelinya Android hingga pada akhirnya Google membuat prototipe.
Prototipe tersebut adalah sebuah smartphone yang memiliki keyboard layaknya smartphone Blackberry. Berita prototipe tersebut terus bergulir hingga bulan Desember tahun 2006.
Namun tak disangka-sangka, Apple mengeluarkan iPhone pada tahun 2007 dengan desain smartphone yang hampir seluruh permukaan depan menggunakan layar sentuh. Karena hal itu, Google harus memikirkan ulang bagaimana smartphone Android kedepan, mengingat prototype awal perangkat Android menggunakan keyboard tanpa layar sentuh.
Pada tahun 2008, Blackberry dan Nokia merilis smartphone yang memiliki layar sentuh untuk menyaingi iPhone. Tidak ketinggalan juga Google yang merilis HTC Dream atau T-Mobile G1. Smartphone ini menggabungkan layar sentuh dengan keyboard yang dikeluarkan dengan mekanisme slider seperti gambar diatas.
Android kini
Memang Apple lah yang mempopulerkan pertama kali smartphone dengan layar sentuh. Mulai dari iPhone dirilis pada tahun 2007, iPhone merajai pangsa pasar smartphone. Ini semua dikarenakan desainnya yang menarik dan belum ada smartphone yang secanggih iPhone pada saat itu.
Namun hal itu tidak berlangsung lama. Menurut data dari Kleiner Perkins dimana ia mencantumkan penggunaan smartphone, tahun 2010 lah menjadi tahun dimana Android untuk pertama kalinya mengambil alih pangsa pasar dan terus berlanjut hingga tahun 2018 ini.
Bisa dikatakan bahwa umur iPhone merajai pasar smartphone terkesan pendek, hanya 3 tahun mulai dari 2007 hingga 2009. Alasan yang paling kuat kenapa iPhone bisa kalah yaitu dari ketersediaan smartphone dan harga. Karena Android merupakan sistem operasi Open Source, siapa saja bisa menggunakannya secara gratis. Untuk itu, para produsen smartphone berlomba-lomba menggunakan Android dan mereka hanya fokus membuat perangkat kerasnya saja.
Harga Android juga menjadi alasan. Karena smartphone Android tersedia di berbagai harga. Tidak seperti iPhone yang memang memiliki harga yang tinggi dan Apple belum pernah berencana membuat iPhone versi murah. Android bisa anda dapatkan dengan harga 1 juta dan juga tersedia smartphone premium Android yang bahkan lebih mahal dari iPhone. Harga murah tentu disukai oleh masyarakat yang tinggal di daerah berkembang seperti India dan Indonesia, dimana iPhone tidak bisa merajai di 2 negara tersebut.
Android diperkirakan akan terus mendominasi dan saat ini, belum ada yang mampu mengalahkan pangsa pasarnya. Pesaing lain seperti Windows Phone atau sekarang menjadi Windows 10 Mobile, Firefox OS, dan Ubuntu Touch yang dulu digadang-gadang menjadi pesaing berat Android, pada akhirnya amblas dan hilang dari pasaran.
Penamaan versi Android
Seperti software lain, Android memiliki nomor versi. Selain nomor versi, Google juga menyematkan nama julukan untuk setiap versinya yang berbasiskan nama makanan penutup. Jika anda sudah lama mengenal Android, tentu hal ini bukanlah hal aneh.
Hal unik lain selain pemberian nama makanan penutup yang manis, Google juga menggunakan alfabet yang berurutan. Berikut kami rangkum seluruh nama Android beserta versinya hingga artikel ini turun.
Android 1.0 (Tidak memiliki nama makanan) | Android 4.0 – 4.0.4 Ice Cream Sandwich |
Android 1.1 Petit Four (nama ini tidak digunakan untuk publik) | Android 4.1 – 4.3.1 Jelly Bean |
Android 1.5 Cupcake | Android 4.4 – 4.4.4 Kitkat |
Android 1.6 Donut | Android 5.0 – 5.1.1 Lollipop |
Android 2.0 – 2.1 Eclair | Android 6.0 – 6.0.1 Marshmallow |
Android 2.2 – 2.2.3 Froyo | Android 7.0 – 7.1.2 Nougat |
Android 2.3 – 2.3.7 Gingerbread | Android 8.0 – 8.1 Oreo |
Android 3.0 – 3.2.6 Honeycomb | Android 9.0 Pie |
Bisa anda lihat pada tabel diatas, seluruh nama julukan untuk Android menggunakan nama makanan penutup manis dan berurutan. Pengecualian terhadap 2 versi awal dimana versi pertama tidak memiliki nama julukan dan kedua, julukan namanya hanya digunakan untuk internal saja.
Android khusus untuk perangkat Tablet
Satu versi yang paling unik diantara semua versi yaitu Android 3.0 Honeycomb. Versi yang dirilis pada bulan Februari 2011 ini hanya tersedia untuk tablet saja. Untuk itu, beberapa aplikasi bawaan seperti Galeri menggunakan tampilan super lebar. Aplikasi email dan kontak pun menggunakan 2 panel kiri dan kanan.
Android di berbagai merk serta pengubahannya
Kelebihan sistem operasi Android yang berbentuk open source tentu merupakan kesempatan besar pihak ketiga atau perusahaan untuk mengeluarkan smartphone tanpa perlu harus membuat sistem operasi sendiri. Selain itu, perusahaan dapat mengubah sebagian atau seluruh aspek Android dengan menambah maupun mengurangi fitur.
Walau Samsung dan Xiaomi menggunakan Android, tampilan antarmuka kedua perangkat tersebut sangatlah berbeda, layaknya memiliki 2 sistem operasi yang berbeda. Oleh karena itu, Android begitu fleksibel hingga perusahaan tak perlu membuat sistem operasi baru dan cukup mengubah Android-nya saja.
Ada 2 hal yang biasa perusahaan atau produsen smartphone ubah atau tambah di Android agar Android versinya berbeda dengan yang lain.
1. Desain antarmuka
Kita semua tahu bahwa ada banyak cara untuk mengubah tampilan Android. Salah satunya adalah dengan menggunakan Launcher. Seperti Asus yang memiliki Zenui Launcher. Begitu juga dengan MIUI milik Xiaomi serta Touchwiz milik Samsung.
Kelebihan launcher yang diberikan oleh perusahaan tersebut adalah tampilan yang berubah tidak hanya bagian depan saja seperti Home atau beranda atau tempat icon aplikasi. Melainkan juga bagaimana animasi ketika membuka aplikasi, tampilan pengaturan, icon, notifikasi, dan lain sebagainya. Launcher pihak ketiga seperti Nova Launcher mungkin saja belum dapat melakukan hal yang sama seperti launcher bawaan.
2. Fitur atau aplikasi tambahan
Kebanyakan produsen yang mengubah Android juga menambah fitur-fitur khusus yang membuat smartphone-nya unik dan tidak ditemukan di merk lain. Misalnya saja Asus yang memiliki banyak fitur atau aplikasi tambahan seperti Zenui Keyboard, Mobile Manager, Asus Gallery, dan masih banyak lagi. Dan aplikasi tersebut tidak bisa anda install di smartphone Android merk lain.
Kekurangan dari aplikasi-aplikasi tambahan ini adalah produsen atau bahkan operator kartu selular menambahkan aplikasi yang sebenarnya tidak atau jarang anda gunakan. Dan kebanyakan juga aplikasi tersebut tidak bisa anda hapus sepenuhnya dan membuat kapasitas ROM anda berkurang. Aplikasi tersebut biasa dinamakan Bloatware.
Sebenarnya tidaklah buruk jika produsen smartphone menambah fitur atau aplikasi tambahan. Namun yang menjadi masalah adalah fitur yang ditambah terlalu banyak atau mengurangi performa smartphone itu sendiri dan dari itulah istilah Bloatware mengemuka.
Karena tampilan dan berbagai aplikasi tambahan tersebut, perangkat Android menjadi bermacam-macam dan ini semua tergantung dari apa yang anda butuhkan. Sebelum membeli smartphone Android, mungkin anda bisa mengecek terlebih dahulu fitur-fitur tambahan apa yang ditawarkan dan membandingkannya dengan merk lain.
Android Murni, Android One, dan Android Go
Salah satu kelebihan iPhone dibandingkan Android adalah iPhone tidak memiliki bloatware aplikasi tambahan. iPhone hanya terpasang aplikasi esensial atau umum seperti aplikasi untuk telpon, sms, kamera, kontak, email, galeri, dan lain-lain. Dan jika ingin fitur lainnya, tentu bisa anda cari di App Store. Bisa dilihat disini bahwa Apple mencoba menawarkan iPhone dengan kemudahan dalam penggunaan dan performa maksimal tanpa adanya Bloatware.
Lalu bagaimana Android melawan aplikasi bloatware yang berakibat penggunaan Android semakin rumit dan terkadang performa buruk? Ada strategi yang Android tawarkan untuk anda yaitu dengan menawarkan varian rasa (mengingat setiap versi Android memiliki nama makanan penutup yang manis). Berikut varian 3 Android yang bisa anda dapatkan.
1. Android Murni atau populer disebut Pure Android
Android murni selayaknya anda membeli Oreo dengan rasa normal yaitu rasa vanilla krim putih. Ya, tidak ada tambahan pemanis lain atau tambahan lainnya. Saat ini, semakin banyak produsen smartphone Android yang menawarkan Pure Android. Yang artinya bloatware tidak akan anda temukan di smartphone tersebut.
Contoh produsen smartphone yang menawarkan Android Murni adalah Asus dengan smartphone Zenfone Max Pro. Perlu diketahui bahwa Asus sendiri memiliki Android yang sudah diubah bernama Zenui dan di smartphone ini, Asus tidak menanamkan Zenui dan sepenuhnya menggunakan Pure Android.
Karena Android bisa digunakan di banyak smartphone, tentu ada beberapa aplikasi khusus yang harus dibuat oleh produsen smartphone tersebut. Misalnya saja aplikasi kamera. Hal ini karena spesifikasi kamera setiap smartphone berbeda, sehingga aplikasinya juga harus dibuat sesuai kamera yang ada.
Kesimpulannya, Android Murni menjanjikan bahwa anda mendapatkan aplikasi yang esensial saja dan tidak mendapatkan Bloatware.
2. Android One
Android One adalah sebuah program dimana smartphone menggunakan Android yang tidak di modifikasi dan Google memberikan jaminan update dan upgrade selama 2 tahun setelah smartphone itu dirilis. Mungkin terdengar sama dengan Android Murni yang sebelumnya, namun yang membedakannya adalah jaminan update dan upgrade.
Ya, Android Murni tidak diberikan jaminan oleh Google dan seluruh update dan upgrade untuk Android Murni berasal dari produsen tersebut. Sebagai contoh Asus Zenfone Max Pro akan mendapatkan update yang diberikan oleh Asus, bukan dari Google. Sehingga, informasi rilis update dan upgrade untuk Android Murni berbeda di setiap manufaktur smartphone.
Dengan program Android One, anda akan mendapatkan update keamanan setiap bulan dan upgrade ke versi Android terbaru setidaknya minimal 2 kali dalam 2 tahun. Misal sekarang anda membeli smartphone dengan Android One dan saat itu, smartphone anda telah menggunakan Android 8.1 Oreo, maka anda akan mendapatkan Android 9.0 Pie dan juga Android 10 Q dan hal tersebut dijamin.
Contoh smartphone dengan Android One adalah Xiaomi Mi A2 dan Mi A2 Lite. Ciri khas smartphone dengan Android One adalah branding dimana produsen wajib menuliskan “Android One” di smartphone seperti foto di atas. Sebagai informasi tambahan, kami juga sudah menulis review dari Xiaomi Mi A2 Lite.
Selain harus ada tulisan “Android One” di smartphone, produsen smartphone wajib mengikuti peraturan Android One lainnya. Yaitu tidak boleh mengubah tampilan dan produsen hanya diperbolehkan menanam aplikasi tambahan hanya sedikit saja.
Kesimpulannya, selain menawarkan pengalaman Android yang Murni, update dan upgrade untuk Android One juga sudah dijamin oleh Google selama 2 tahun berikut update keamanan yang dirilis setiap bulan.
3. Android Go
Varian terakhir ini merupakan varian yang paling unik. Android Go juga menawarkan pengalaman Android yang Murni tanpa adanya bloatware, namun sistem operasi ini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada Android biasa. Oleh karena itu, Android Go di desain untuk digunakan oleh smartphone yang memiliki ROM sebesar 8 GB dan RAM sebesar 1 GB bahkan kurang.
Selain itu, Google juga membuat versi ‘ringan’ dari aplikasi-aplikasi yang biasa kita gunakan. Misalnya saja aplikasi Google Maps. Di Android Go, aplikasi Google Maps berubah menjadi Google Maps Go yang jauh lebih ringan daripada Google Maps biasa. Begitu juga dengan aplikasi lain. Sebut saja Gmail Go, Files Go, Google Go, Google Assistant Go, dan lain-lain.
Namun yang membuat smartphone Android Go lebih menarik adalah anda juga bisa memasang aplikasi reguler seperti biasa. Sehingga, aplikasi ‘non-Go’ juga bisa anda temukan di Play Store dan anda install seperti biasa.
Contoh smartphone yang menggunakan Android Go adalah Nokia 1. Smartphone harga dibawah 1 juta ini walau tidak memiliki spesifikasi tinggi, namun cukup bagi anda yang baru saja menggunakan Android pertama kali. Dengan Android Go, Google berharap bahwa paradigma Android lambat di smartphone murah bisa teratasi dengan Android yang sudah di desain untuk spesifikasi minimal.
Namun di program Android Go ini, Google memperbolehkan produsen untuk mengubah beberapa elemen tampilan Android. Selain itu, Google tidak membatasi bagi produsen untuk menambah aplikasi tambahan.
Mengingat smartphone Android Go hanya digunakan untuk smartphone low-end, produsen tentu akan berpikir dua kali untuk mengubah tampilan Android maupun menambah aplikasi. Selain itu, update dan upgrade juga bukan langsung dari Google, melainkan dari merk smartphone tersebut.
Kesimpulannya, Android Go di rancang untuk smartphone yang memiliki spesifikasi tidak tinggi, sehingga harganya jauh lebih murah dan cocok bagi negara berkembang dan tampilannya juga menyerupai Android Murni dan One.
Untuk tahu lebih lanjut mengenai perbedaan Android One dan Go, anda bisa melihat artikel ini.
Update dan Upgrade sistem operasi Android
Kelebihan lain dari iPhone adalah urusan update dan upgrade. Mengingat iOS hanya digunakan di 2 perangkat saja yaitu iPhone dan iPad, Apple bisa mengeluarkan update begitu cepat dan merata untuk semua perangkat. Ini sangat berbeda dengan Android.
Android adalah sistem operasi yang digunakan di berbagai macam hardware, spesifikasi, dan merk. Cukup rumit bagi Android untuk memberikan update yang cepat, apalagi banyak produsen smartphone yang mengubah Android. Untuk itulah Android Murni, Android One, dan Android Go hadir agar smartphone bisa mendapatkan update lebih cepat dan menjadi jawaban atas Apple yang bisa menawarkan update yang cepat.
Untuk Android yang di modifikasi, produsen smartphone harus mengunduh Android Murni dengan update terbaru. Kemudian, perusahaan akan mengubahnya agar cocok dengan Android versi mereka dan barulah update bisa sampai di smartphone anda. Untuk itulah merk smartphone seperti Samsung, Xiaomi, Asus, Oppo, Vivo, dan masih merk lainnya sangat lambat dalam memberikan update dan upgrade. Pengecualian jika mereka menggunakan Android One.
Oleh karena itu, jika anda ingin smartphone Android yang memiliki penggunaan yang mudah, cepat untuk dipelajari, dan update atau upgrade yang lebih cepat, Android Murni, One, dan Go bisa menjadi jawaban. Namun jika anda tidak peduli tentang hal tersebut dan anda ingin fitur unik yang hanya ada di merk tersebut, smartphone dengan Android yang di modifikasi bisa anda pilih.
Open Source
Dari awal artikel, penulis sering sekali mengatakan bahwa Android adalah sistem operasi Open Source. Hal ini begitu penting sehingga dapat mengubah bagaimana orang atau perusahaan memanfaatkan Android. Karena jika Android bukan open source, pihak ketiga atau perusahaan tidak bisa mengubah Android. Bahkan tidak ada aplikasi bernama “Launcher” di Play Store dan masih banyak larangan lainnya.
Software open source bahkan mengundang anda untuk terjun berkolaborasi membuat software yang lebih baik, begitu juga untuk Android. Bahkan, anda bisa download seluruh source code dan mempelajari bagaimana Android bekerja dan anda bisa menggunakannya untuk kebutuhan apapun tanpa perlu membayar! Jika anda penasaran, anda bisa kunjungi halaman ini dan langsung download source code-nya seperti gambar diatas.
Membuat aplikasi Android
Selain mengunduh source code sistem operasi Android, anda juga bisa menjadi developer aplikasi Android. Dimana aplikasi yang anda buat bisa di download oleh siapa pun menggunakan Play Store. Dengan membuat aplikasi Android, anda bisa memperoleh uang dengan menanamkan iklan di dalamnya maupun menambahkan pembayaran jika ingin menggunakan aplikasi.
Google mempermudah seluruh hal itu dengan merilis Android Studio. Android Studio merupakan peralatan lengkap untuk apapun keinginan anda dalam membuat aplikasi Android, bahkan membuat game. Dengan alat ini, anda siap membuat aplikasi untuk perangkat, merk, dan resolusi layar apapun. Tentu untuk membuat aplikasi, anda harus memiliki pengetahuan bahasa pemrograman. Dalam hal ini, Android mendukung bahasa pemrograman Java dan Kotlin.
Bagaimana menurut anda artikel Apa itu Android dan Penjelasan Super Lengkap Android?
Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, Android saat ini begitu penting dalam kemajuan teknologi. Android menawarkan kepada kita dengan opsi yang sangat luas. Anda bisa mendapatkan smartphone Android mulai dari harga 500 ribu rupiah saja hingga puluhan juta. Dampaknya adalah semakin banyak orang yang bisa menggunakan teknologi dan dapat berkomunikasi dengan masyarakat luas.
Lalu, bagaimana menurut anda Android itu? Apakah anda salah satu yang menyukai Android? Apa yang membuat anda suka atau tidak suka dengan sistem operasi ini? Yuk bagikan jawaban anda di kotak komentar dibawah.