Kita tidak bisa menjauh dari error di aplikasi apapun yang kita pakai, termasuk Windows. Anda pun akan mencari di Google bagaimana cara mengatasi Windows Error dan berharap anda menemukan jawaban yang tepat. Anda tepat sekali datang kesini, karena penulis akan berikan bagaimana caranya. Sebagian besar cara yang penulis tulis sudah sering dipakai untuk memperbaiki error di Windows.
Berikut cara mengatasi Windows Error yang paling umum pengguna komputer rasakan. Silahkan lakukan cara dibawah ini secara berurutan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
1. Restart komputer terlebih dahulu
Banyak masalah bisa diselesaikan hanya dengan restart komputer. Jika anda belum tahu, sistem operasi Windows mulai dari Windows 8 hingga yang terbaru saat ini adalah Windows 10 ketika melakukan shutdown, Windows menyimpan beberapa file yang dibutuhkan untuk Windows bekerja ke harddisk seperti system file dan driver. Hal ini dilakukan agar ketika anda menghidupkan komputer lagi, file-file tersebut sudah siap dan tinggal di muat saja.
Hal ini berakibat Windows 8 hingga Windows 10 memiliki waktu menyala yang sangat cepat bila dibandingkan dengan Windows 7. Karena Windows tidak perlu mencari file-file tersebut ditempat yang berbeda dan bisa langsung memuatnya ke RAM. Namun bisa saja proses ini mengganggu kinerja Windows, karena file-file penting yang disimpan jadi satu tersebut bisa saja menggunakan file lama dan tidak diperbarui ketika ada yang baru.
Dengan restart, Windows akan memuat ulang seluruh file yang dibutuhkan dan bisa saja memperbaiki masalah yang anda hadapi. Pengalaman penulis sendiri sangat sering dimana restart membantu memperbaiki masalah umum yang terjadi.
2. Troubleshooting
Banyak yang tidak tahu bahwa Windows memiliki fitur untuk memperbaiki error secara otomatis. Bahkan, Windows secara otomatis pula menawarkan perbaikan ketika error terjadi. Namun, bagaimana jika Windows tidak memperbaikinya secara otomatis? Ya, Windows tidak bisa selalu menawarkan anda untuk otomatis memperbaiki error. Untuk itu, anda perlu mengaktifkannya secara manual.
Di aplikasi “Settings” di Windows, sudah tersedia fitur “Troubleshooting” yang memungkinkan anda untuk memperbaiki error sesuai masalah yang anda hadapi. Namun, anda perlu mengetahui dari mana asal error tersebut. Berikut beberapa sumber error yang paling sering terjadi di Windows.
a. Driver
Driver yang corrupt ataupun yang tidak cocok dengan Windows dapat menyebabkan munculnya error. Seperti gambar diatas, jika driver terdapat masalah, biasanya akan muncul dialog box seperti diatas.
Solusi awal sebelum menggunakan Troubleshooting: Silahkan anda coba update driver komputer anda terlebih dahulu. Ada banyak cara untuk update driver. Selain dapat memperbaiki error-nya, performa perangkat anda bisa jadi meningkat akibat anda langsung menggunakan driver terbaru.
b. Software
Selain driver, aplikasi yang terpasang bisa jadi sumber masalahnya. Yang perlu anda perhatikan adalah nama dari aplikasi tersebut. Seperti gambar diatas, proses “skype.exe” terdapat error. Berarti, sumber masalahnya adalah dari aplikasi Skype yang ter-install di Windows anda.
Solusi awal sebelum menggunakan Troubleshooting: Silahkan anda uninstall aplikasi tersebut dan silahkan cari aplikasi terbarunya di internet. Sangat penting untuk selalu menggunakan aplikasi terbaru, karena aplikasi terbaru menjamin kompatibilitas yang tinggi dengan Windows terbaru. Penulis sendiri biasanya menggunakan situs Download.com untuk mencari aplikasi terbaru. Selain situs tersebut, mengunduh aplikasi tersebut langsung dari situs resmi juga merupakan opsi yang bagus.
c. Malware atau software jahat lainnya
Virus, spyware, adware, dan malware jahat lainnya sangat berbahaya. Berbagai masalah akan timbul ketika aplikasi jahat ini menyerang Windows anda. Bahkan, anda bisa mengunduh virus atau malware tersebut sendiri yang tentu penulis tidak sarankan dan lakukan hanya untuk alasan testing saja. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Solusi awal sebelum menggunakan Troubleshooting: Windows 8 dan Windows 10 secara bawaan sudah menggunakan Windows Defender sebagai antivirus dan antimalware. Jika anda pengguna Windows 7, anda harus memasang antivirus pihak ketiga agar terjaga seperti Avast atau Bitdefender. Pastikan juga antivirus yang anda miliki selalu di update. Antivirus biasanya selalu update setiap hari ketika anda terkoneksi dengan internet.
Setelah antivirus anda sudah di-update, maka lakukan proses scanning secara menyeluruh. Hal ini mungkin memakan waktu cukup lama. Penulis sarankan untuk melakukannya ketika tidak bekerja. Lebih baik lagi jika anda membiarkan antivirus melakukan scanning semalaman. Ketika anda bangun, mudah-mudahan seluruh error-nya sudah teratasi.
d. Blue Screen of Death (BSOD)
BSOD adalah sebuah peristiwa dimana Windows menampilkan error berwarna biru akibat berbagai macam masalah. Ketika BSOD terjadi, anda tidak dapat melakukan apapun. Windows biasanya secara otomatis akan melakukan restart ketika BSOD terjadi. Setelah selesai, komputer dapat anda gunakan seperti biasa.
Tentu hal diatas terdengar melegakan karena berarti anda tidak perlu melakukan apapun untuk memperbaikinya. Namun masalah muncul ketika BSOD terus-terusan muncul tanpa penyebab yang pasti. Gambar diatas menunjukkan tampilan BSOD di Windows 10.
Jika anda ingin mengetahui apa penyebab BSOD, anda bisa melihat di bagian “Stop code”. Seperti gambar BSOD diatas, pesan yang membuat Windows anda error adalah “CRITICAL_PROCESS_DIED”. Penulis sudah merangkumkan kepada anda apa saja pesan error BSOD di Windows sehingga anda bisa mengetahui penyebabnya.
Solusi awal sebelum menggunakan Troubleshooting: Melihat pesan error merupakan hal yang mutlak. Ketika anda sudah mengerti apa penyebabnya, anda bisa melakukan troubleshooting sesuai dengan penyebabnya yang nanti akan dibahas. Namun BSOD kebanyakan terjadi akibat driver yang salah dan paling parahnya adalah ada komponen perangkat keras anda yang gagal berfungsi dalam satu waktu tertentu. Perhatikan juga aplikasi apa yang anda install terakhir. Siapa tahu penyebabnya adalah aplikasi yang anda install sendiri.
Diatas sudah kita pelajari bersama apa saja yang biasanya membuat Windows error. Total ada 4 yaitu driver, software, malware, dan BSOD. Dengan mengetahui sumber masalahnya, anda bisa menggunakan fitur Troubleshooting untuk memperbaikinya.
Buka start dan ketik “troubleshoot” dan tekan enter. Tampilan seperti diatas akan muncul. Ada banyak hal yang bisa anda perbaiki dengan Troubleshoot ini. Berikut daftarnya:
- Memperbaiki koneksi internet
- Memperbaiki masalah audio yang mungkin tidak keluar
- Memperbaiki printer
- Memperbaiki bagaimana Windows melakukan update
- Memperbaiki Blue Screen of Death (BSOD)
- Memperbaiki perangkat Bluetooth
- Memperbaiki hardware dan perangkat lainnya
- Memperbaiki sambungan koneksi masuk
- Memperbaiki koneksi keyboard
- Memperbaiki perangkat jaringan
- Memperbaiki pengaturan tenaga dan konsumsi daya
- Memperbaiki aplikasi atau program yang tidak berjalan di Windows
- Memperbaiki perangkat perekam suara
- Memperbaiki fitur pencarian dan pengindeksan
- Memperbaiki masalah berbagi file dan folder antar komputer
- Memperbaiki masalah Windows yang sulit mendengar suara anda untuk kebutuhan perintah suara
- Memperbaiki masalah pemutaran video
- Memperbaiki aplikasi dari Microsoft Store
Silahkan anda pilih item yang sesuai dengan masalah yang sudah anda analisa sebelumnya. Jika anda tidak bisa terkoneksi internet, silahkan coba klik “internet Connections”. Kemudian, klik “Run the troubleshooter”. Silahkan anda ikuti hingga prosesnya selesai. Seluruh proses perbaikan akan diperbaiki secara otomatis dari sisi software. Jika ada perangkat tertentu yang rusak seperti router anda, tentu fitur Troubleshooter ini tidak dapat memperbaikinya.
3. Pembersihan cache
Menggunakan fitur Troubleshoot biasanya akan memperbaiki hampir semua masalah umum yang ada di Windows. Namun jika belum, anda bisa menghapus cache yang ada di Windows anda. Cache adalah file-file yang dibuat secara otomatis oleh Windows dan program lainnya yang digunakan untuk menyimpan data-data sementara yang mungkin dibutuhkan kedepannya. Cache biasa digunakan untuk mempercepat jalannya aplikasi ketika aplikasi tersebut dijalankan untuk yang kedua kalinya.
Namun, penggunaan cache bisa saja membuat komputer anda error. Cache yang kadaluarsa dan hal lainnya dapat membuat Windows error. Menghapus cache bisa anda lakukan, sehingga ketika Windows atau aplikasi lainnya berjalan, mereka akan membuat cache baru yang lebih stabil.
Sebelumnya, penulis sudah membuat artikel apa saja tempat cache di Windows dan bagaimana cara menghapusnya. Silahkan anda merujuk ke artikel tersebut untuk membersihkan cache.
4. Mengembalikan file-file penting yang terhapus atau corrupt
Beberapa masalah juga bisa terjadi akibat file penting di Windows yang corrupt atau terhapus baik disengaja maupun tidak. Jika cara-cara sebelumnya masih belum juga memperbaiki Windows anda, maka anda bisa terapkan cara dibawah ini agar file-file tersebut bisa dikembalikan seperti sebelumnya.
Caranya adalah buka Start dan ketik “cmd” untuk membuka Command Prompt. Namun, anda harus menjalankannya sebagai Administrator. Kemudian, ketik perintah dibawah ini:
sfc /scannow
Setelah anda ketik, tekan saja enter. Setelah itu, tunggu beberapa saat hingga Windows selesai mengembalikan file-file pentingnya.
5. Mendiagnosa memori/RAM
Error yang terjadi di Windows bisa saja berasal dari memori RAM anda. Walaupun hal ini sangat jarang terjadi (anda bisa langsung loncat ke nomor 6 jika anda menginginkannya), namun tidak ada salahnya jika kita mencobanya. Bahkan error yang terjadi di RAM bisa membuat komputer anda berhenti bekerja suatu saat.
Di Windows, sudah ada fitur untuk mengecek RAM anda. Buka Start dan ketik “memory diagnostic” dan tekan enter. Seperti gambar diatas, opsi “Restart now and check for problems (Recommended)” akan me-restart komputer anda saat ini juga dan langsung melakukan pengecekan. Anda bisa mengklik opsi lainnya agar pengecekannya dilakukan nanti sesuai kebutuhan anda.
6. System Restore
Cara mengatasi Windows error selanjutnya yaitu menggunakan System Restore. System Restore memungkinkan anda untuk mengembalikan keadaan sistem sebelum error telah terjadi. Cara kerjanya adalah Windows secara otomatis (tergantung pengaturan Windows anda) membuat system restore point, dimana Windows menyimpan keadaan sistem saat ini. Ketika terjadi error, anda bisa kembali ke keadaan tersebut.
System Restore sangat sering penulis pakai dan sangat ampuh. Namun, System Restore tidaklah 100% selalu berhasil. Terkadang penulis juga pernah mengalami kegagalan.
Jika anda tertarik menggunakan System Restore, sudah ada artikel yang lengkap dan akan menuntun anda bagaimana cara menggunakan System Restore.
7. System Reset
Jika anda sampai tahap ini, berarti error yang ada di Windows anda cukup serius. System Reset atau biasa orang Indonesia sebut sebagai “install ulang” akan menghapus seluruh program dan aplikasi yang ada di komputer anda. Namun tenang saja, file-file berharga anda seperti dokumen, musik, video, dan foto tidak akan terhapus.
Dan untung saja di Windows 10, Microsoft telah membuat fitur “System Reset” untuk memudahkan anda melakukan install ulang. Sebelum anda melakukan tahap ini, penulis sarankan anda untuk melakukan backup data-data anda.
Jika anda sudah yakin, buka Start dan ketik “reset this pc” dan tekan enter. Kemudian, klik saja “Get started” seperti gambar diatas.
Kemudian, Windows akan memberikan opsi apakah data-data anda tetap tersimpan (namun aplikasi dan program akan terhapus seluruhnya) atau anda ingin menghapus seluruh data-data yang ada di komputer. Disini, penulis memilih opsi pertama yaitu “Keep my files”. Namun penulis tetap sarankan agar anda melakukan backup ke media lainnya seperti harddisk eksternal sebagai jaga-jaga.
Setelah itu, akan ada daftar aplikasi yang akan dihapus. Seluruh daftar ini tetap dapat diakses setelah Windows anda di reset ulang. Jika anda yakin, klik “Next”. Kemudian, ikuti perintah-perintah yang diberikan oleh Windows untuk memulai tahap reset.
Setelah selesai, komputer anda akan kembali seperti awal dan tidak ada aplikasi yang terpasang. Tergantung dari opsi yang anda pilih sebelumnya, data-data anda yang lain tetap bisa anda akses seperti sebelumnya.
8. Mungkinkah hardware anda ada yang rusak?
7 langkah diatas hampir bisa dipastikan akan menyelesaikan apapun masalah anda. Namun jika tetap terjadi error di Windows anda, bisa saja masalahnya ternyata ada di hardware anda. Jika sudah sampai seperti itu, anda harus memeriksakannya ke service center terdekat. Skenario buruknya bisa jadi anda harus mengganti perangkat keras seperti RAM atau harddisk anda.
Bagaimana menurut anda artikel Cara Mengatasi Windows Error?
Semoga masalah yang anda hadapi selesai hingga tahap nomor 6 saja. Karena hingga tahap 6, anda tidak perlu melakukan backup data. Kebanyakan error di Windows pada umumnya akan selesai hingga tahap nomor 2 saja. Lalu, apakah error di Windows anda sudah teratasi? Apakah anda memiliki cara lain bagaimana mengatasi Windows error? Silahkan bagikan di kotak komentar.
Sangat membantu
terimakasih buat ilmu nya, moga jadi manfaat